Kenapa aku menulis….
Menulis buat ku merasa
lega, aku bisa mencurahkan segala apa yang terjadi dan entah ini buat ku merasa
lega, beban terasa turun berapa kilo, aku bisa share lewat tulisanku di blog
dan biarkan orang lain membaca dan jika ada orang yang berempati memberikan
saran dan support, alhamdulilah aku sangat bersyukur…
Terkadang ini seperti
mimpi buruk, bahkan aku tak menyangka kalau ini bukanlah sebuah mimpi.
Ini adalah kenyataan
dan sekaligus bagian dari scenario jalan hidup yang harus aku lewati. Terkadang
aku tak ingin menerima bahkan ini seperti tamparan yang keras sehingga aku tak
bisa untuk melawan bahkan menahannya. Bahkan sampai sekarang aku masih belum
sadar tentang masalah yang sedang dihadapan ku sekarang ini. Hati ku masih
berkata, “Apa aku ini masih bermimpi ya?”
Terkadang aku menyesal
dan menyalahkan diri sendiri. Bahkan aku mengeluh dan bertanya kenapa hal ini
harus terjadi pada diriku? Apakah tak da jalan keluar dan entah ketika dia
harus berkata-kata pahit pada diriku, aku seperti tak menyangka akan sebesar
buruknya perbuatan yang seperti dia katakan. Ini begitu pahit…ya begitu pahit
kataku…Bahkan kalau aku harus mengingat lagi ucapan itu, aku tak bisa berpikir
apa-apa lagi bahkan semuanya pun terasa tak enak buat ku. Tidur ga nyenyak,
makan pun tak nafsu, kuliah pun seperti patung , sungguh aku tak ingin menerima
ucapan beliau, rasanya ingin melawan diri tapi aku hanya bisa berdiri terbujur
kaku, kata-kata pun sulit terucap waktu itu. Sampai sekarang masalah pun kian rumit.
Masalah itu kian bercabang dan mungkin aku harus memilih untuk berani mengambil
diantara dua keputusan atau aku akan gugur diantara keduanya. Dan tantangan itu
sudah seperti telur di ujung tanduk. Aku sudah berusaha maju dan menjelaskan
tapi sirup sudah terlanjur kecampur dengan air. Harapan itu masih ada itu
kata-kata kecil yang selalu menyulutkan api semangat dalam diriku. Tapi, itu
kian rumit dan menguji kedewasaanku.
Aku belum mengerti apa
arti dari jalan hidup dan scenario dari Allah pun pasti tiada orang di bumi ini
yang tahu. Temen-temen pasti tidak mau dan tidak ingin punya persoalan berat
dalam hidupnya demikian juga aku.
Terkadang aku merenung
tentang kenapa manusia harus diberi masalah dalam hidupnya? Jalan hidup manusia tidak selalu lurus pasti
suatu saat harus melewati jalan yang berliku. Terkadang aku bilang, itu hanya
kata-kata orang yang tidak dilanda masalah, bagaimana kalau dia seperti
sekarang kondisinya…
Tetapi, ibu punya
harapan kecil buatku, itu yang buat semangat ku kembali dan optimis pun kian
menyulut kembali. “Allah punya rencana lain buat mu, sabar dan bersabar lah,
Allah gembira terhadap manusia yang bersabar dan tak pernah putus asa…”
Aku tak ingin menuduh
siapa yang salah, bahkan sekarang aku selalu berprasangka positif terhadap apa
yang sedang aku hadapi. Ini ujian Allah buatku, di balik ini semua ada sesuatu
yang sedang di rencanakan Allah. ujian ini agar aku menjadi seorang yang lebih
baik lagi atau mungkin hukuman bagi aku yang banyak berbuat salah.
Aku tak pernah tahu
kapan episode ini akan berakhir. Iya, taka da yang tahu…
Hanya Allah yang bisa
menghentikan ini semua, ini betul-betul ujian harus aku hadapi seorang diri
dengan beliau. Bersyukur temen-temen masih bisa memberi support dan itu sedikit
membuat optimis ku meninggi walau itu tak mungkin menyelesaikan masalah
setidaknya sampai sekarang aku masih berjuang keras.
Aku ingat ketika aku
membaca buku dari Pak Parlindungan Mapaung, “Setengah isi, Setengah Kosong”,
jika kamu menghadapi persoalan dalam hidup jangan lah berdoa kepada Allah, “Ya
Allah tolong segera hentikan masalah ku ini tapi berdoalah Ya Allah kuatkanlah
aku dalam menghadapi cobaan Mu “. Jadikanlah iNI menjadi ungkapan rasa sayang
Mu kepada Ku, Berikanlah aku jalan keluar untuk memberikan cahaya dari masalah
yang aku hadapi”
“Aku percaya, Ada
ALLAH di balik semua ini”….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar