Terkadang jika kita
ingin berhasil mengejar cita-cita kita, prinsip menjadi orang yang tuli terkadang
harus dipakai. Tapi jangan salah tafsir dulu ya dengan judul tulisan di atas.
Bukan berarti jika kita ingin berhasil mencapai apa yang kita inginkan kita
harus menjadi tuli terlebih dahulu atau orang yang tuli pasti hidupnya akan
berhasil atau atau apalagi, banyak yang bisa artikan dari judul tersebut.
Menurut kawan-kawan apa hayo maksudnya? Saya sengaja ambil judul yang ambigu
seperti itu supaya temen-temen ikut berpikir juga dong? Makanya saya kasih
tanda petik (“) yang berarti kata-kata tersebut ada maksudnya, yang penting
bukan udang di balik batu ya,hehe… J
Buat
kawan-kawan yang suka membaca buku-buku motivasi mungkin pernah membaca atau
mendengar istilah tersebut. Saya punya cerita nih temen-temen, cerita tentang
seekor katak. Yah, saya ambil hewan katak karena dia bisa hidup di dua alam
terus kata katak itu unik, coba temen-temen baca kata katak, dibolak-balik bacanya
tetep katak kan?Apa hubungannya ya?hehe…
Ya, just kidding…ga apa-apa ya, kalau ada yang
tersendir dengan hewan katak maafin yang nulis ya,hmm…
Lanjut ya temen-temen, jadi kini dahulu kala
ada sebuah perlombaan katak. Lomba ini cukup bergengsi karena memperebutkan
tahta raja di sebuah kerajaan katak. Lomba yang diadakan oleh kerajaan ini
berupa sayembara “barang siapa yang bisa memanjat pohon dan bisa ambil mahkota
raja yang ditancapkan di puncak pohon, dialah yang akan menjadi raja katak
selanjutnya”, kalau aku yang ikut lomba pasti dapet tuh mahkotanya dan jadilah
raja katak, padahal manjat pohon juga ga bisa,hehe…Eitsss, bentar-bentar btw
itu yang nancepin mahkota dipuncak pohonnya siapa ya?
Udah-udah jangan berpikir lama-lama, ya
pokoknya ceritanya ya gitu mahkotanya udah dipasang, tentang siapa dan kapan
ya, imajinasi sendiri lah..Jangan berkata lagi kalau katak bisa memanjat pohon
ya, tapi ada lho..hmm..
Kemudian bangsa katak terutama para pemuda
katak ini berduyung-duyung “bukan
berarti ikan duyung” ikut dalam lomba tersebut. Usut punya usut hitung punya
hitung sudah sekitar dua puluh an katak yang datang dan ikut lomba. Mereka
datang dari seluruh penjuru pelosok negeri bangsa katak. Akhirnya panitia katak
dari kerajaan memutuskan untuk memulai jalannya lomba sekitar jam satu siang.
Setelah hampir jam satu siang panitia memerintahkan agar para peserta lomba
segera berkumpul di garis start lomba. Para penontoh sangat antusias
berdesak-desakan mengelilingi area lomba (persis kaya nonton timnas kita di
stadion GBK, Cuma yang ini katak yang nonton ya..) menanti siapa raja baru yang
akan memimpin tahta selanjutnya. Riuh jeritan para penonton begitu terdengar,
mereka saling mendukung jagoan katak yang akan bertanding bahkan tak jarang
penonton saling ejek mengejek penonton satu dengan yang lain. Para peserta
sudah berkumpul bersiap-siap di garis start. Dan akhirnya tepat jam 1, lonceng
jam pun berbunyi, panitia segera mengangkat bendera pertanda lomba sudah
dimulai. Para peserta lomba segera berlari menuju pohon tersebut. Tak
antusiasnya peserta, para penonton lomba pun tak kalah saling ejek dan saling
menjatuhkan peserta lomba. Para peserta lomba sudah mulai memanjat pohon dan
banyak dari mereka yang jatuh dari pohon tersebut. Mereka jatuh karena teriakan
dan ejekan para penonton yang membuat mental mereka ikut jatuh. Dan banyak
diantara mereka sudah mulai putus asa. Tapi, Nampak seekor katak dengan pijakan
demi pijakan memanjat pohon tersebut. Katak tersebut dengan lancar mulai
mendekati puncak pohon. Dan akhirnya katak itu bisa mengambil mahkota tersebut
dan otomatis menjadi raja katak selanjutnya. Para penonton pun mulai tercengang
melihatnya dan memberi applause kepada katak tersebut. Setelah katak tersebut
itu turun pohon sambil membawa mahkota tersebut beberapa katak peserta lomba
yang lain bertanya sekaligus memberi selamat kepada katak tersebut. “Wah kamu
hebat ya…,”, katak tersebut hanya tersenyum tak menjawab. Katak lain pun
mengulang-ulangi kalimat tersebut, tetapi katak tetap tidak menjawab. Dan ternyata
apa yang terjadi…”Ternyata katak yang menjadi pemenang tersebut adalah katak
yang tuli”.
Setelah
membaca cerita tersebut temen-temen tahu kan maksudnya tuli itu yang
bagaimana?Kenapa katak yang tuli tadi bisa menjadi pemenang, sedangkan para
penonton berteriak saling mengejek dan menjatuhkan peserta lomba yang lain.
Itulah temen-temen yang dimaksud dengan kita
terkadang harus menjadi seorang yang tuli, bila ada orang-orang disekitar kita
yang ingin menjatuhkan kita atau memperlemah kepercayaan diri kita untuk meraih
sesuatu. Tuli bukan berarti bersikap acuh tak acuh tetapi kita menghiraukan
atau bersikap seperti orang tuli bila ada ucapan atau sikap-sikap orang lain
yang mungkin disekitar kita yang ingin menjatuhkan atau memperlemah kepercayaan
diri kita dalam meraih sesuatu. Ya, kita hubungkan seperti katak tadi, dia tuli
sehingga dia tak menghiraukan para penonton yang memperlemah kepercayaan
dirinya dan akhirnya dia menjadi pemenangnya. Semoga tulisan ini bermanfaat dan
kita bisa mengambil hikmahnya J
Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu
mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas
perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga
mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah
menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat
menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. (QS. Ar-Ra’d :11)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar