Kamis, 15 Desember 2011

Orang yang “Tuli”? Orang yang “Sukses”?



Terkadang jika kita ingin berhasil mengejar cita-cita kita, prinsip menjadi orang yang tuli terkadang harus dipakai. Tapi jangan salah tafsir dulu ya dengan judul tulisan di atas. Bukan berarti jika kita ingin berhasil mencapai apa yang kita inginkan kita harus menjadi tuli terlebih dahulu atau orang yang tuli pasti hidupnya akan berhasil atau atau apalagi, banyak yang bisa artikan dari judul tersebut. Menurut kawan-kawan apa hayo maksudnya? Saya sengaja ambil judul yang ambigu seperti itu supaya temen-temen ikut berpikir juga dong? Makanya saya kasih tanda petik (“) yang berarti kata-kata tersebut ada maksudnya, yang penting bukan udang di balik batu ya,hehe… J

                Buat kawan-kawan yang suka membaca buku-buku motivasi mungkin pernah membaca atau mendengar istilah tersebut. Saya punya cerita nih temen-temen, cerita tentang seekor katak. Yah, saya ambil hewan katak karena dia bisa hidup di dua alam terus kata katak itu unik, coba temen-temen baca kata katak, dibolak-balik bacanya tetep katak kan?Apa hubungannya ya?hehe…
Ya, just kidding…ga apa-apa ya, kalau ada yang tersendir dengan hewan katak maafin yang nulis ya,hmm…
Lanjut ya temen-temen, jadi kini dahulu kala ada sebuah perlombaan katak. Lomba ini cukup bergengsi karena memperebutkan tahta raja di sebuah kerajaan katak. Lomba yang diadakan oleh kerajaan ini berupa sayembara “barang siapa yang bisa memanjat pohon dan bisa ambil mahkota raja yang ditancapkan di puncak pohon, dialah yang akan menjadi raja katak selanjutnya”, kalau aku yang ikut lomba pasti dapet tuh mahkotanya dan jadilah raja katak, padahal manjat pohon juga ga bisa,hehe…Eitsss, bentar-bentar btw itu yang nancepin mahkota dipuncak pohonnya siapa ya?
Udah-udah jangan berpikir lama-lama, ya pokoknya ceritanya ya gitu mahkotanya udah dipasang, tentang siapa dan kapan ya, imajinasi sendiri lah..Jangan berkata lagi kalau katak bisa memanjat pohon ya, tapi ada lho..hmm..
Kemudian bangsa katak terutama para pemuda katak ini berduyung-duyung “bukan berarti ikan duyung” ikut dalam lomba tersebut. Usut punya usut hitung punya hitung sudah sekitar dua puluh an katak yang datang dan ikut lomba. Mereka datang dari seluruh penjuru pelosok negeri bangsa katak. Akhirnya panitia katak dari kerajaan memutuskan untuk memulai jalannya lomba sekitar jam satu siang. Setelah hampir jam satu siang panitia memerintahkan agar para peserta lomba segera berkumpul di garis start lomba. Para penontoh sangat antusias berdesak-desakan mengelilingi area lomba (persis kaya nonton timnas kita di stadion GBK, Cuma yang ini katak yang nonton ya..) menanti siapa raja baru yang akan memimpin tahta selanjutnya. Riuh jeritan para penonton begitu terdengar, mereka saling mendukung jagoan katak yang akan bertanding bahkan tak jarang penonton saling ejek mengejek penonton satu dengan yang lain. Para peserta sudah berkumpul bersiap-siap di garis start. Dan akhirnya tepat jam 1, lonceng jam pun berbunyi, panitia segera mengangkat bendera pertanda lomba sudah dimulai. Para peserta lomba segera berlari menuju pohon tersebut. Tak antusiasnya peserta, para penonton lomba pun tak kalah saling ejek dan saling menjatuhkan peserta lomba. Para peserta lomba sudah mulai memanjat pohon dan banyak dari mereka yang jatuh dari pohon tersebut. Mereka jatuh karena teriakan dan ejekan para penonton yang membuat mental mereka ikut jatuh. Dan banyak diantara mereka sudah mulai putus asa. Tapi, Nampak seekor katak dengan pijakan demi pijakan memanjat pohon tersebut. Katak tersebut dengan lancar mulai mendekati puncak pohon. Dan akhirnya katak itu bisa mengambil mahkota tersebut dan otomatis menjadi raja katak selanjutnya. Para penonton pun mulai tercengang melihatnya dan memberi applause kepada katak tersebut. Setelah katak tersebut itu turun pohon sambil membawa mahkota tersebut beberapa katak peserta lomba yang lain bertanya sekaligus memberi selamat kepada katak tersebut. “Wah kamu hebat ya…,”, katak tersebut hanya tersenyum tak menjawab. Katak lain pun mengulang-ulangi kalimat tersebut, tetapi katak tetap tidak menjawab. Dan ternyata apa yang terjadi…”Ternyata katak yang menjadi pemenang tersebut adalah katak yang tuli”.
                Setelah membaca cerita tersebut temen-temen tahu kan maksudnya tuli itu yang bagaimana?Kenapa katak yang tuli tadi bisa menjadi pemenang, sedangkan para penonton berteriak saling mengejek dan menjatuhkan peserta lomba yang lain.
Itulah temen-temen yang dimaksud dengan kita terkadang harus menjadi seorang yang tuli, bila ada orang-orang disekitar kita yang ingin menjatuhkan kita atau memperlemah kepercayaan diri kita untuk meraih sesuatu. Tuli bukan berarti bersikap acuh tak acuh tetapi kita menghiraukan atau bersikap seperti orang tuli bila ada ucapan atau sikap-sikap orang lain yang mungkin disekitar kita yang ingin menjatuhkan atau memperlemah kepercayaan diri kita dalam meraih sesuatu. Ya, kita hubungkan seperti katak tadi, dia tuli sehingga dia tak menghiraukan para penonton yang memperlemah kepercayaan dirinya dan akhirnya dia menjadi pemenangnya. Semoga tulisan ini bermanfaat dan kita bisa mengambil hikmahnya J


Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. (QS. Ar-Ra’d :11)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar